Resensi
Novel Laskar Pelangi
1. Judul : Laskar Pelangi
2. Penulis : Andrea Hirata
3. Penerbit : Yogyakarta, Bentang Pustaka
4. Tahun Terbit : 2005
5. Jumlah halaman : 529 halaman
6. Harga : Rp 69.000
7. Jenis Novel : Non
Fiksi
B.
Sinopsis
Cerita terjadi di Desa Gantung, Kabupaten Gantung,
Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan
oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak.
Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat
ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun
dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Mulai
dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A
Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu
Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang
diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar,
pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh
sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah!
Mereka,
Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka
terhadap pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara.
Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena
kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17
Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs.
Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan
lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa
dan menangis bersama. Kisah sepuluh
kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik
itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12
tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke
kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea
Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar
Pelangi ini.
C.
Kekurangan dan Kelebihan Novel Laskar Pelangi
Kekurangannya :
Kelemahan
dari novel ini adalah penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita- ceritanya yang membuat
pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium diletakkan di bagian
belakang novel. Hal ini tentu membuat kita tidak praktis memahami
istilah-istilah tersebut. Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika
mereka tak memahami istilah-istilah tersebut.
Alurnya
yang kurang jelas. Cerita-cerita dalam Laskar Pelangi ini alur waktunya
dibolak-balik sehingga terkadang membingungkan pembaca. Apalagi tidak
disebutkan tahun berapakah tiap-tiap peristiwa itu terjadi.
Kelebihannya
:
Kelebihannya dari novel ini adalah dari sisi
ceritanya yang menginspirasi semua pembacanya karena menceritakan tentang
persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya
pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.
D.
Tanggapan
Novel
Laskar Pelangi ini menurut saya sangat bagus karena cerita di dalamnya
merupakan kisah nyata yang dialami oleh penulisnya sendiri yaitu Andrea Hirata.
Akan tetapi pada awalnya novel ini sangat sulit
dibedakan sebagai novel fiksi atau nonfiksi karena isi dari ceritanya
yang seperti sebuah imajinasi. Setting dari penggambaran tempat, situasi, dan
kondisi sangat jelas. Novel ini juga berisikan cerita kehidupan, persahabatan,
dan bahkan gambaran kota Belitung di zaman dahulu.
Cerita
perjuangan Bu Muslimah dan Pak Harfan mencari sepuluh orang murid. Usaha Ikal,
Mahar, dan Lintang untuk mempertahankan Bu Muslimah agar tetap mengajar di sekolah.
Serta perjuangan tokoh-tokoh lain di dalamnya untuk tetap melanjutkan sekolah.
Sangatlah mengharukan dan patut dijadikan pelajaran untuk kita agar tetap
berusaha dalam menjalani hidup ini.
Karena
isinya yang bagus dan menarik, novel Laskar pelangi ini bisa di terima di semua
kalangan. Mulai dari anak SD sampai dengan orang dewasa. Pelajaran-pelajaran
yang dapat diambil pun tidak sedikit.