Kutemukan Dia Sebagai Pelengkap Hidupku
Aku Mela hari ini hari pertamaku di
perguruan tinggi, aku harap hari ini menjadi awal baru menyenangkan untuk
hidupku. Hari ini tepat hari senin aku melangkahkan kakiku di Universitas
Gunadarma sebagai mahasiswa baru, karena hari pertama aku masih belum mengenal
teman-teman sekelasku. Setibanya di kampus aku bertemu dengan teman sd ku yang
bernama Vani dia membebawa temannya untuk dikenalkan kepadaku. “Hai aku
perkalkan aku Mela”, sapaku kepada teman Vani, “Aku Amel” jawabnya sambil
melontarkan senyuman. Kebetulan Amel
sekelas denganku di kampus. Setelah berkenalan kamipun bergegas mencari kelas
kami karena mata kuliah sudah hampir dimulai. Sesampainya di depan kelas aku
dan Amel berkenalan bertemu lagi dengan salah satu mahasiswi yang juga sekelas
denganku yang bernama Rara. Kemudian kami masuk dan duduk bersama di dalam
kelas. Dimulai dari perkenalan pagi itu akhirnya aku, Amel, dan Rara menjadi
menjadi teman dekat dikelas.
Hari demi hari di kelas berlalu
begitu saja membuatku mengetehui ternyata begini toh jadi mahasiswa. Semuanya
berjalan lancar-lancar saja namun ada seseorang yang menarik perhatianku namanya Handy, karena dia super duper jahil.
Dia suka sekali meledek dan menjahili teman-teman di kelas termasuk aku.
Rambutnya yang gondrong dan penampilannya yang menurutku agak sedikit jadul
sempat membuat aku mengira dia senior yang mengulang kelas. Tapi ternyata aku
salah, dia sama sama mahasiswa baru seperti aku, hal itu membuatku tertawa
dalam hati.
Hampir setiap hari Handy semakin
suka menjahili aku, dia suka sekali memanggilku dengan panggilan-panggilan aneh
yang menurutnya lucu. Hal itu membuat aku sebel sekaligus membuat aku semakin
dekat dan akrab dengannya. Handy yang tadinya main dan gabung dengan anak
laki-laki saja di kelas, kini dia juga sering main bareng dengan aku , Amel ,
dan Rara. Handy memang tipe laki-laki yang dekat dengan banyak wanita karena
dia termasuk orang yang supel, humoris
dan mudah bergaul sehingga membuat siapapun nyaman dengannya. Hal itu
membuatku perasaanku terhadapnya biasa saja sama seperti teman-teman lainnya.
Perkuliahan sudah berlalu hampir 5
bulan, dan pekan UTS pun dimulai. Semua mahasiswa sibuk berjuang, berusaha agar
lembar jawaban mereka tidak kosong. Pagi itu Handy datang menyapaku “Nyit, ntar
gue nyontek ye sama lo” , “Iye iye sip atur aje” kebetulan kami sama sama asli
Jakarta atau bisa disebut orang Betawi Asli. Kunyit, itu adalah panggilan akrab
Handy kepadaku, entah sejak kapan dia memanggilku dengan panggilan unik itu,
namun aku nyaman saja mendengar dia menyapaku dengan panggilan itu. Pada UTS
pagi itu Handy duduk disampingku, kami mengerjakan soal dengan tekun dan
teliti…saat Handy mengalami kesulitan aku membantunya begitupun sebaliknya. Hal
itu berlangsung terus selama UTS . Kejadian-kejadian yang terjadi saat UTS
membuat aku perhatian lebih terhadap Handy, terlebih lagi aku merasa jadi orang
yang dibutuhkannya hal itu membuat aku semakin nyaman berada di dekatnya.
Semakin Hari aku semakin akrab
dengan Handy, kami sering main dan berkumpul bersama teman-teman lainnya di
rumah Amel baik untuk kerja kelompok, belajar bareng dan lain sebagainya.
Kebetulan hari ini adalah hari Ulang tahun Amel, aku dan teman-teman berencana
untuk pergi kerumahnya memberikan kejutan dihari specialnya ini. Sebelum
kerumah Amel , aku dan Handy pergi ke toko kue untuk dibawa kerumah Amel. Hari
itu adalah hari pertamaku berboncengan sepeda motor dengan Handy. Aku kini
tidak tau pasti apa perasaanku dengannya, aku takut salah mengartikan kedekatan
Handy denganku selama ini karena dia memang dengat dengan semua teman-teman
wanita. Setelah memberi kejutan kepada
Amel, aku dan teman-teman lainnya sepakat untuk mencari makan siang, akhirnya
aku dan Handy pergi untuk membeli ketoprak titipan teman-teman. Di tukang
ketoprak Handy kembali memunculkan sifat kocaknya yang suka melawak dan membuat
tertawa orang lain, tukan ketoprakpun akhirnya memberikan komentar yang membuat
aku terkejut, “Pacaran yah? , kemudian Handy menjawab “maunya si gitu bang”.
Aku terkejut mendengar jawabannya sambil melirik Handy, kemudian abang ketoprak
menambahkan lagi “Enak tau neng punya pacar kocak bikin ketawa terus, haha”.
Aku hanya tersenyum mendengar kata-kata tukang ketoprak itu. Aku tidak mengerti
maksud dari jawaban Handy terhadap pertanyaan tukang ketoprak tadi, apakah
hanya bercanda seperti biasanya ataukah menandakan sesuatu.
Setelah
selesai makan siang, aku dan teman-teman memutuskan untuk pulang karena hari
sudah sore.
Semenjak kejadian di tukang ketoprak
itu, aku semakin bingung terhadap perasaan Handy terhadapku, ditambah lagi
dengan sikap Handy yg terkadang sangat dekat denganku dan terkadang jauh
seperti biasa saja. Aku tidak pernah tau
apa maksud kedekatannya selama ini denganku. Hari hari di kelas berlalu begitu
saja, begitupun dengan kedekaatanku dengan Handy pasang surut seperti arus
ombak yang tidak jelas. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menaruh perhatian
dan harapan lebih terhadapnya.
Semester genap hampir berakhir, hal
itu menandakan aku dan teman-teman sekelas akan naik tingkat dua dalam
perkuliahan. Di akhir-akhir semester ini aku kembali dekat dan akrab dengan
Handy, Handy kembali datang dan gabung bersama teman-temanku sepermainanku
dikelas, akhirnya hal itu membuat kami semakin dekat, smsan, dan sering berdua
di kelas sampai sampai teman-teman mengira aku pacaran dengannya. Teman-temanku
mendukung kedekatanku dengannya. Tapi kali ini aku tidak mau terlalu cepat mengartikan
kedekatan Handy terhadapku. Semakin hari
aku dekat dengannya, aku semakin menyadari bahwa aku menyukainya, aku menyukai
setiap sikapnya yang membuat aku merasa diperhatikan berbeda dari teman-teman
lainnya. Namun sampai saat ini aku masih belum tau pasti apa perasaannya
terhadapku, Handy tidak pernah bilang secara langsung kalo dia memiliki
perasaan suka atau tertarik kepadaku, aku hanya biasa menebak nebak dari sikap
yang iya tunjukkan di depanku. Sampai pada suatu saat aku mengobrol dengannya
di chat aku mengetahui semunya, Awalnya kami sama sama bercerita tentang
prilaku kami masing-masing di kelas yang kemudian aku bilang kalo dia di kelas
sok famous deket cewe-cewe bahkan hampir semua wanita di kelas akrab dan suka
bercanda dengannya, kemudian dia berkata ”Emang lo ga rela liat gue deket
cewe-cewe di kelas?”….kemudian aku menjawab “biasa aja, emang hak gue apa ngga
rela liat lo sama cewe-cewe lainnya? Kan ga ada”. Kemudian Handy membalas
chatku agak lama sampai akhirnya dia mengatakan sesuatu yang membuat semuanya
jadi lebih jelas malam itu “Kalo boleh jujur, gue itu sayang sama lo tau….gue
tau mungkin terlalu cepet dan pasti lo ga percaya, tapi gue sayang sama lo”.
Ungkap Handy kepadaku. Perkataannya kepadaku membuat aku terkejut, merasa
percaya tidak percaya karena hari ini dia mengatakan semua yg menjadi
pertanyaanku selama ini. Akhirnya obrolan kami di chat berlanjut dan akupun
mengakui juga perasaanku terhadapnya. Namun malam ini tidak mengubah statusku
dengan Handy, kami tetap teman seperti biasanya hanya saja kini kami tau perasaan
masing-masing dan saling menyayangi. Aku menjalani hari-hari terakhir di
semester akhir ini dengan penuh semangat bersama teman-teman, setelah malam
pengakuan perasaannya terhadapku Handy menjadi lebih dekat lagi dan teman-teman
sudah mengira kami jadian. Padahal pada kenyataannya tidak, Handy tidak nembak
aku, dia hanya mengutarakan perasannya secara jujur kepadaku. Mengatahui hal
itu aku hanya bisa menjalaninya sesuai alur yang ditakdirkan kepadaku, karena
semester hampir berakhir dan kami semua akan pisah kelas, membuat aku tidak
muluk-muluk berharap Handy meresmikan hubungan kita sebagai pacar. Aku cukup
bahagia mengetahui orang yangg aku suka menyangiku, walaupun hati kecilku tidak
bisa berbohong ingin memiliki dan menjadi miliknya seutuhnya.
Akhirnya liburan tiba , hubungan
dekat antara aku dan Handypun tidak berakhir begitu saja. Ia tetep menjaga
komunikasi antara kami berdua tetap baik, dugaanku akan kehilangan komunikasi
dengannya setelah kami pisah kelaspun terpatahkan. Malahan kami semakin dekat
setiap harinya. Kebetulan liburan kali ini bertepatan dengan Ramadhan, aku dan
teman-teman berencana mengadakan buka bersama di sebuah tempat makan sekaligus
merayakan ulang tahun salah satu teman kami Anggi.
Hari itu tanggal 30 Juli 2012, aku
dan teman-teman kembali bertemu setelah lama tidak jumpa selama liburan untuk
buka puasa bersama di salah satu Mall. Handy menjemputku dirumah untuk pergi
bersama. Sesampainya di tempat tujian kami memesan tempat makan kemudian
berbincang-bincang menarik melepas rindu karena lama tidak bertemu. Setelah
selesai makan dan berbuka puasa kami semua melanjutkan dengan menonton film
batman terbaru di bioskop, di dalam bioskop Handy duduk disebelahku. Lucunya di
dalam kami terus mengobrol dan tidak menyimak film secara jelas karena asik
dengan perbincangan kami. Kemudian Handy mengungkapkan sesuatu kepadaku yang
membuat jantungku berdegup kencang, dan aku juga tahu bahwa jantungnya berdegup
kencang saat itu. Dia mengatakan “Kamu mau ngga jadi pacar aku?”, aku terlalu kaget
sampai meminta dia mengulangi perkataannya “hah, apa? Coba ulangi” kataku….
Kemudian dia mengulanginya dengan secara perlahan dan jelas agar aku
mendengarnya, “kamu……mau ngga…..jadi pacar aku?” sambil melemparkan senyum di
bibirnya. Aku tersenyum melihat dia mengatakan hal itu, aku menanyakan
keseriusannya, kemudian aku yakin dan menjawab dengan pasti pertanyaannya “Iya,
aku mau jadi pacar kamu”. Kemudian ia menggenggam tanganku dan menciumnya.
Malam itu menjadi malam paling indah untukku dan untuknya, aku bahagia karena
kini aku resmi jadian dengannya.
Kini dia telah menjadi milikku,
semua keraguan dan ketakutanku akan ketidak pastiannya terhadapku terjawab
sudah. Ya …… Handy kini hadir dalam hidupku, kini dia mengisi hari-hariku
dengan penuh senyuman, dia mengisi hatiku yang telah lama kosong. Dan satu hal
yang pasti dia melengkapi hidupku menambahkan warna-warni hidup yang selama ini
hanya dilengkapi keluargaku. Canda tawa dan sifat kocaknya selalu menghiburku
seperti yang pernah dikatakan tukang ketoprak kepadaku memang benar.
Sekarang
aku dan dia bahagia, kini kami bersatu, dan benjanji akan selalu menjaga
keutuhan dan kelengkapan hubungan ini selamanya.
-
Sekian -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar